- Mengajar di Sekolah, Satgas Yonif 642 Jadi Solusi Keterbatasan Guru SDN Ururu Kaimana
- BERBUDI dan Muhammadiyah Jalin Silaturahmi: Manokwari Butuh Pemimpin yang Merangkul
- Soal Calon Tunggal di Pilgub Papua Barat, KPU Ajak Peran Aktif Pemerintah
- KPU Manokwari Fokus Merawat Partisipasi Pemilih Pilkada 2024
- Serukan Kedamaian HUT RI, Keliopas Meidodga: Jangan Terprovokasi Ajakan Demo Tak Membangun
- KPU Manokwari Sediakan Helpdesk Khusus Informasi Pendaftaran Pilkada 2024
- 1.033 Casis Polda Papua Barat Lulus Seleksi Reguler Bintara TA.2024, OAP 686 Orang
- Gad Rumfabe Pertanyakan Kelanjutan Proyek Pelabuhan Kwawi Manokwari
- Dukungan Terhadap Robert Manibuy-Ali Bauw Kian Menguat di Pilkada 2024 Teluk Bintuni
- Tiga Kapolres Jajaran Polda Papua Barat Dimutasi, AKBP Yulianor Abdi Jabat Kapolres Mansel
Polisi periksa puluhan honorer siluman Pemprov Papua Barat
Honorer Siluman
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat, Kombes Pol Novia Jaya
TERASKASUARI.COM, MANOKWRI - Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Papua Barat agendakan pemeriksaan 32 orang dalam kelompok 'honorer siluman' di lingkungan Pemprov Papua Barat.
Agenda pemeriksaan 32 orang itu dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Papua Barat Kombes Pol Novia Jaya, dikonfirmasi Kamis, (2/3/2023).
"Benar, itu merupakan pengembangan penyelidikan kasus dugaan pemalsuan dokumen pada pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS di lingkungan Pemprov Papua Barat tahun 2018," ujar Kombes Novia Jaya.
Baca Lainnya :
- Pengurus pusat siap lantik KONI Papua Barat 0
- Kajati: Dugaan Korupsi Dana Kongres Pemuda Katolik Papua Barat Tunggu Hasil PKN0
- BNNP Papua Barat gagalkan penyelundupan 10 kg Ganja asal PNG 0
- Menanti Polisi menetapkan tersangka Korupsi Hibah KONI Papua Barat 0
- Diplomat Senior Israel Diusir dari KTT Uni Afrika0
Ia menyatakan, bahwa pemanggilan dan pemeriksaan 32 orang itu dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap pertama terhadap pertama telah dilakukan pemeriksaan terhadap 17 orang dan 14 lainnya diperiksa dalam tahap kedua.
"Sebanyak 17 orang sudah dimintai keterangannya sebagai saksi pada Senin (27/2), 5 orang diantaranya merupakan staf pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Papua Barat.
Sementara ini, tim penyidik juga telah mengirimkan surat panggilan terhadap 14 lainnya," ujar Novia.
Ia menjelaskan, bahwa kelompok 14 orang saksi yang akan di mintai keterangannya adalah tenaga honorer yang diangkat menjadi CPNS tetapi diduga mereka tidak pernah menjadi tenaga honorer.
"Mereka (14 orang) diduga tidak pernah menjadi tenaga honorer namun bisa mengikuti proses sleksi pengangkatan menjadi CPNS tahun 2018," katanya.
Oleh karena itu, kata Novia Jaya, tujuan penyidik memintai keterangan para saksi tersebut guna membuktikan status mereka sebagai tenaga honorer Pemprov Papua Barat.
"Hasilnya seperti apa, tentu akan kita sampaikan secara terbuka, karena merupakan salah satu kasus atensi Polda Papua Barat," ujarnya. (Red/TK).