Sabtu, 06 Sep 2025
Jumat, 05 September 2025 19:26 WIT Samuel Anggara
TERASKASUARI.COM, MANOKWARI - Mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIH Manokwari, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), BEM STKIP Muhammadiyah Manokwari, dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Simpang Haji Bauw, Jalan Trikora Wosi, Manokwari, Rabu (3/9/2025).
Aksi unjuk rasa ini digelar sebagai upaya untuk mendesak lembaga pemerintah pusat dan daerah menyikapi lemahnya kinerja lembaga pemerintah dan kurangnya komunikasi publik yang baik dari pejabat pemerintahan.
Dihadapan Ketua DPR Papua Barat, Orgenes Wonggor,S.IP, didampingi Wakil Ketua I Petrus Makbon,S.H, Wakil Ketua II Syamsudin Seknun,S.Sos.,S.H.,M.H, koordinator lapangan menyampaikan 6 tuntutan, diantaranya :
- Solidaritas Mahasiswa Manokwari Desak Pemerintah Sahkan Sejumlah RUU
- Pengangkatan P3K Paruh Waktu, Rudi Orosomna Minta Kebijakan Khusus Pemda Bintuni
- Dinilai Salah Kamar Adat, LMA Papua Barat Tolak Korwil Bentukan Lenis Kogoya
1. Mengesahkan UU RUU Perampasan Aset
2. Mengesahkan UU RUU Masyarakat Hukum Adat
3. Membatalkan Kenaikan Pajak yg Membebani Rakyat Kecil dan mencopot Sri Mulyani dari Kementrian Keuangan
4. Reformasi institusi Polri dan mencopot Bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo
5. Audit BUMN untuk memastikan profibilitas, transparansi dan kontribusi ke APBN.
6. Menolak efisiensi anggaran di atas Tanah Papua secara keseluruhan dan memberikan kewenangan pemerintah daerah secara penuh mengelolah anggaran otonomi khusus.
Dalam orasinya, Ketua HMI Manokwari menegaskan bahwa aksi damai tersebut merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat kecil dan puncaknya terkait adanya kenaikan tunjangan DPR yang dinilai tidak berbanding lurus dengan kinerja anggota.
"Melihat persoalan yang saat ini terjadi kami melaksanakan aksi lanjutan dari aksi-aksi teman-teman kami dari Sabang sampai Merauke yang mana merupakan kemarahan mahasiswa kepada anggota dewan yang harusnya mewakili rakyat malah sebaliknya menaikkan tunjangan yang hanya untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu mahasiswa turun untuk menyikapi persoalan tersebut, " ujar Herdin (Ketua HMI Cabang Manokwari)
Dengan adanya kehadiran lembaga pemerintahan daerah, harapannya tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi dapat ditindaklanjuti dan direspon dengan cepat melihat dinamika situasi nasional yang saat ini sedang terjadi.