- Mengajar di Sekolah, Satgas Yonif 642 Jadi Solusi Keterbatasan Guru SDN Ururu Kaimana
- BERBUDI dan Muhammadiyah Jalin Silaturahmi: Manokwari Butuh Pemimpin yang Merangkul
- Soal Calon Tunggal di Pilgub Papua Barat, KPU Ajak Peran Aktif Pemerintah
- KPU Manokwari Fokus Merawat Partisipasi Pemilih Pilkada 2024
- Serukan Kedamaian HUT RI, Keliopas Meidodga: Jangan Terprovokasi Ajakan Demo Tak Membangun
- KPU Manokwari Sediakan Helpdesk Khusus Informasi Pendaftaran Pilkada 2024
- 1.033 Casis Polda Papua Barat Lulus Seleksi Reguler Bintara TA.2024, OAP 686 Orang
- Gad Rumfabe Pertanyakan Kelanjutan Proyek Pelabuhan Kwawi Manokwari
- Dukungan Terhadap Robert Manibuy-Ali Bauw Kian Menguat di Pilkada 2024 Teluk Bintuni
- Tiga Kapolres Jajaran Polda Papua Barat Dimutasi, AKBP Yulianor Abdi Jabat Kapolres Mansel
Waterpauw Tolak Kehadiran Korwil LMA Papua di Wilayah Papua Barat-PBD
Lembaga Masyarakat Adat
Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw - Red|TK
TERASKASUARI.COM, MANOKWARI - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, menyatakan bahwa Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat merupakan mitra strategis Pemerintah yang patut dipertahankan eksistensinya.
Hal ini ditegaskan Pj Gubernur Waterpauw merespons sekelompok orang dari wilayah adat lain di luar dua wilayah adat di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya (PBD) yang berupaya mengintervensi eksistensi LMA Papua Barat.
"Sebagai mitra masyarakat adat, saya tegaskan Pemprov Papua Barat menolak kehadiran kordinator wilayah (korwil) LMA Papua di wilayah adat Domberai dan Bomberai atau wilayah kerja LMA Papua Barat," ujar Waterpauw pada sebuah kesempatan di Manokwari, Kamis (30/3/2023).
Baca Lainnya :
Sebagai anak asli wilayah adat Bomberai, Paulus Waterpauw menyarankan pimpinan dan perangkat LMA Papua sebaiknya fokus menjalankan program lembaganya di wilayah adat yang sudah terbagi sebelumnya.
Ia menegaskan, bahwa LMA Papua membawahi lima wilayah adat yakni Mamta, Sairei, Anim Ha, Lapago dan Meepago.
Sementara LMA Papua Barat (sebelum pemekaran PBD) membawahi dua wilayah adat, yakni Domberai dan Bomberai.
"Dari tujuh wilayah adat di tanah Papua sudah jelas pembagiannya sehingga masing-masing LMA bertanggung jawab di wilayahnya.
LMA Papua tidak boleh mengintervensi LMA Papua Barat maupun LMA Papua Barat Daya yang sudah dibentuk," tegas Waterpauw.
Waterpauw bahkan buka-bukaan, bahwa Ia sempat menerima pertanyaan melalui pesan singkat dari salah seorang oknum LMA korwil Papua tentang pendirian korwilnya di Papua Barat.
"Ada oknum yang sempat kirim pesan menanyakan, tapi tegas saya jawab tidak dan menolak, karena Papua Barat sudah punya komposisi LMA yang terstruktur di sini.
Jadi silahkan LMA korwil kembali ke wilayah adatnya di wilayah Papua," pungkas Waterpauw. (Red|TK).