Tokoh Pemuda Papua Barat Imbau Masyarakat Tak Terhasut Isu Provokatif yang Menentang Ideologi Bangsa

Rabu, 05 Juli 2025    13:40 WIT    Arnold

Tokoh Pemuda Papua Barat, Ardiles Yoweni (ist)

Tokoh Pemuda Papua Barat, Ardiles Yoweni (ist)

TERASKASUARI.COM, MANOKWARI – Tokoh Pemuda Papua Barat, Ardiles Yoweni mengajak seluruh elemen masyarakat di wilayah Manokwari agar tidak terhasut berbagai ajakan provokatif yang bertentangan dengan nilai-nilai ideologi bangsa.

Ditegaskan Ardiles Yoweni merespons ajakan kelompok tertentu yang sempat berkembang di tengah masyarakat Manokwari menjelang peringatan 27 tahun peristiwa Biak Berdarah pada pada Minggu, 6 Juli 2025.

"Seruan ini muncul setelah beredarnya undangan partisipasi dari Solidaritas Rakyat West Papua untuk kegiatan doa, renungan bersama, penyalaan lilin, dan refleksi sejarah yang akan berlangsung di Taman Depan Gereja Manyosi, Wirsi, Manokwari," ujarnya, Sabtu 5 Juli 2025.

Baca Lainnya :

 Ardiles Yoweni kemudian menegaskan pentingnya peran para tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan koordinator mahasiswa pegunungan dalam mengawal stabilitas keamanan di tengah masyarakat.

Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas akibat isu-isu historis yang masih sensitif.

“Kami mengajak seluruh tokoh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban agar Manokwari tetap kondusif," ujarnya.

"Jangan sampai masyarakat terpecah karena adanya ajakan dari pihak tertentu yang berpotensi mengganggu stabilitas daerah,” ujar Ardiles melanjutkan.

Peringatan Biak Berdarah sendiri, sebut Ardiles, kerap menjadi momentum yang sarat dengan muatan politik maupun sosial, sehingga rawan memicu perbedaan pandangan di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, keterlibatan tokoh masyarakat dianggap sangat penting untuk menjadi penengah sekaligus penyejuk, agar peringatan tersebut berjalan tertib dan tidak menimbulkan gesekan.

Ia mengakui, bahwa Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat memiliki posisi strategis, baik dari segi pemerintahan, pendidikan, maupun perekonomian.

"Situasi yang aman dan damai dinilai sangat penting agar aktivitas masyarakat tetap berjalan normal tanpa hambatan," imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa upaya menjaga stabilitas daerah tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.

"Dengan adanya kesadaran kolektif, diharapkan peringatan Biak Berdarah dapat berlangsung khidmat sebagai ruang refleksi sejarah tanpa menimbulkan perpecahan sosial," harapnya mengimbau.