- Mengajar di Sekolah, Satgas Yonif 642 Jadi Solusi Keterbatasan Guru SDN Ururu Kaimana
- BERBUDI dan Muhammadiyah Jalin Silaturahmi: Manokwari Butuh Pemimpin yang Merangkul
- Soal Calon Tunggal di Pilgub Papua Barat, KPU Ajak Peran Aktif Pemerintah
- KPU Manokwari Fokus Merawat Partisipasi Pemilih Pilkada 2024
- Serukan Kedamaian HUT RI, Keliopas Meidodga: Jangan Terprovokasi Ajakan Demo Tak Membangun
- KPU Manokwari Sediakan Helpdesk Khusus Informasi Pendaftaran Pilkada 2024
- 1.033 Casis Polda Papua Barat Lulus Seleksi Reguler Bintara TA.2024, OAP 686 Orang
- Gad Rumfabe Pertanyakan Kelanjutan Proyek Pelabuhan Kwawi Manokwari
- Dukungan Terhadap Robert Manibuy-Ali Bauw Kian Menguat di Pilkada 2024 Teluk Bintuni
- Tiga Kapolres Jajaran Polda Papua Barat Dimutasi, AKBP Yulianor Abdi Jabat Kapolres Mansel
JDP minta operasi penyelamatan Pilot Susi Air dari KKB tidak korbankan warga sipil
Pilot Susi Air
Penampakan Pilot pesawat Susi Air Capt.Pilot Philip Mark Mehrtens (tengah) yang masih disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di wilayah Kabupaten Nduga Papua - IST
MANOKWARI, TERASKASUARI.COM - Jaringan Damai Papua (JDP) mendorong pendekatan damai dalam upaya penyelamatan Pilot pesawat Susi Air, Capt.Pilot Philip Mark Mehrtens dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Hal ini dikatakan juru bicara JDP, Yan Christian Warinussy melalui keterangan tertulisnya yang mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar segera melakukan pendekatan damai melalui dialog dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang menyebut kelompoknya sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB).
"Jalan damai melalui dialog informal antara pemerintah Indonesia dengan kelompok TPNPB yang mesti dikedepankan saat ini untuk mencegah terjadinya kekerasan dan jatuhnya korban warga sipil," ujar juru bicara JDP, Yan Christian Warinussy, Kamis (16/3/2023).
Baca Lainnya :
- Imam Sidabutar jabat Aswas Kejati Papua Barat, Juniman: Tegas dan jadilah panutan0
- Tentara rela naik ekskavator demi seorang Nenek 75 tahun korban gempa Turki0
- Kolaborasi Kodam Kasuari-Disdik Kembangkan SMA-TKN Papua Barat 0
- Anggota DPR Papua Barat ramai-ramai menolak PMK 206/20220
- Gempa magnitudo 5,3 guncang Ransiki Papua Barat tidak berpotensi tsunami0
Pilihan dialog damai oleh JDP, sebut Warinussy, karena sudah seminggu lebih Pilot kebangsaan Selandia Baru itu disandera KKB dan berdampak meresahkan warga sipil di wilayah Distrik Paro yang dikabarkan memilih untuk pergi meninggalkan wilayah itu ke wilayah Distrik Kenyam Nduga.
"Meski telah menerima informasi awal tentang kepergian warga meninggalkan Distrik Paro, namun JDP belum memperoleh konfirmasi, apakah kepergian warga Paro ke distrik Kenyam atas kehendak mereka sendiri, atau karena diarahkan," ujarnya.
Selanjutnya, jika Negara melalui aparat keamanan TNI-POLRI tetap melakukan operasi militer untuk mengejar para penyandera pilot Selandia Baru itu, maka masyarakat sipil yang tidak berdosa di Paro justru mesti diprioritaskan berada dalam posisi selamat dan aman.
"JDP berharap warga masyarakat sipil tidak boleh menjadi sasaran dalam gerakan operasi keamanan apapun termasuk dalam operasi pembebasan sandera yang adalah warga negara asing (WNA)," ujar Warinussy.
Oleh karena itu, JDP sekali lagi mendesak Presiden Jokowi untuk segera membuka perundingan dengan TPNPB (KKB) demi menyudahi keberlangsungan aksi-aksi kekerasan yang terus terjadi dalam konflik bersenjata di Tanah Papua, selama lebih dari 50 tahun terakhir ini.
"Pilihan jalan damai demi mengakhiri kekerasan bersenjata antara negara yang direpresentasikan oleh TNI-POLRI dengan kelompok TPN PB (KKB) bagi JDP merupakan agenda prioritas dan mendesak saat ini. Karena pilihan operasi militer bukan satu-satunya solusi menyelesaikan masalah," ujarnya lagi.
Diketahui, Pilot asal Selandia Baru itu sudah disandera selama sepekan oleh kelompok Egianus Kogoya, terhitung sejak pesawat yang ditumpanginya dibakar pada Selasa (7/2) sampai hari ini (16/2). Berdasarkan foto dan video yang disebar di media sosial, Philips tampak memakai celana pendek dan baju berwarna hitam.
Dia juga terlihat memakai jaket jeans berwarna biru, topi dan memakai sepatu lengkap. Philips berdiri dan dikelilingi oleh KKB. Beberapa di antara mereka terlihat mengacungkan senjata api.
Dalam salah satu video, Philips menyampaikan pesan singkat, "Papua OPM menangkap saya untuk Papua Merdeka." Dia juga melanjutkan mengatakan kalimat yang sama dalam versi bahasa Inggris.
"Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam," kata Philips menambahkan. (Red/TK).