Gempa magnitudo 5,3 guncang Ransiki Papua Barat tidak berpotensi tsunami
Gempa Bumi

13 Feb 2023, 10:11:17 WIB Warta Bumi
Gempa magnitudo 5,3 guncang Ransiki Papua Barat tidak berpotensi tsunami

BMKG Stasiun Rendani Manokwari Papua Barat


MANOKWARI, TERASKASUARI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Ransiki Manokwari Selatan (Mansel) Papua Barat, pada Senin pukul 00.38 WIB atau 02.38 WIT.  

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari Papua Barat, Daniel Tandi, melaporkan pusat gempa berada pada 1 kilometer Tenggara Ransiki kabupaten Manokwari Selatan Papua Barat, namun tidak berpotensi tsunami.

"Adapun koordinat gempa berada pada 1.49 Lintang Selatan (LS) dan 134.17 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 20 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," ujar Daniel dalam keterangan media di Manokwari, Senin (13/2/2023). 

Baca Lainnya :

Masyarakat, lanjut Daniel, diimbau untuk selalu hati-hati dan waspada terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi, namun tidak perlu panik berlebihan jika terjadi gempa susulan.

"Kemungkinan gempa susulan masih ada, masyarakat diimbau agar tetap waspada, namun tidak perlu panik berlebihan yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain," ujarnya. 

Rentetan Gempa 

Sebelumnya, rentetan gempa juga terjadi di wilayah Papua. Dilansir tempo.co, gempa terjadi di Kota Jayapura pada 2 Januari 2023, beberapa gempa susulan terjadi. Pada Kamis, 9 Februari 2023, intensitas gempa menembus magnitudo 5,4. Intensitas guncangan dari gempa siang ini diukur BMKG sampai skala V MMI.

Skala V MMI berarti getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk. Orang banyak dibuat terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti. Sejumlah warga Kota Jayapura mengkonfirmasi kuatnya guncangan yang dirasakan tersebut.

Pemerintah Kota Jayapura, Papua menyatakan sebanyak 2.500 orang mengungsi setelah terjadi gempa bumi 5,4 magnitudo di wilayah Jayapura. Para pengungsi merasa khawatir akan adanya gempa susulan, sehingga memilih menetap di 15 titik pengungsian. (Red/TK).