Jumat, 04 Jul 2025
Jumat, 23 Juni 2023 10:31 WIT Redaksi Teras Kasuari
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Koperasi dan UKM Provinsi Papua Barat, Agustinus Nauw
TERASKASUARI.COM, MANOKWARI - Pemerintah Provinsi Papua Barat terus meningkatkan sumberdaya pengelola koperasi di bidang manajemen agar lebih terarah seusai prinsip-prinsip koperasi yang berlaku.
Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Koperasi dan UKM Provinsi Papua Barat, Agustinus Nauw mengatakan, bahwa manajemen yang baik, tentu akan berdampak positif bagi kemajuan koperasi.
"Maju atau atau tidaknya sebuah koperasi sangat bergantung pada komitmen pengelola dan anggota dalam menata manajemen koperasi tersebut," kata Agustinus Nauw kepada wartawan di Manokwari, Kamis (22/6/2023).
- Organda Minta Pemda Manokwari Tetapkan Aturan Trayek, Ini Harapan David Mambrasar
- Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Koperasi Desa Merah Putih
- Pabrik Kelapa Sawit PT.MPHS di Manokwari Kembali Beroperasi
Sehingga kata Agustinus, Balai Diklat Koperasi dan UKM selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Papua Barat memprogramkan pembekalan manajemen sebagai agenda rutin tahunan.
"Pelatihan/pembekalan manajemen bagi para pengelola Koperasi merupakan agenda rutin tahunan,
Karena memang persoalan utama dalam pengembangan sebuah koperasi adalah manajemen, dan menjadi fokus pemerintah Provinsi," kata Agustinus Nauw.
Ia berharap 80 orang peserta pelatihan manajemen koperasi yang telah dilatih selama 3 hari (Senin-Rabu) dapat menerapkan apa yang diterima sehingga koperasi yang dikelola lebih maju.
"80 peserta pelatihan adalah para pengelola koperasi, mereka diharapkan menjadi agen perubahan untuk menata kembali koperasi yang sudah ada agar memberikan manfaat bagi pengelola dan seluruh anggota," harap Agustinus.
Kesempatan ini, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Papua Barat, Enos Aronggear, juga mengungkap salah satu faktor yang sering menyebabkan Koperasi tidak bertahan dalam menjalankan usaha bersama anggotanya.
"Faktor utama bukan soal modal, tapi pengetahuan dan kemauan dari pihak pengelola tentang manajemen koperasi yang baik sesuai prinsip-prinsip koperasi," ujarnya.
Selain belum memahami manajemen koperasi yang baik, sebagian besar Koperasi di Papua Barat tidak konsisten melaksanakan prinsip koperasi pula.
"Koperasi akan kuat dan maju jika pengelola intens mengupdate laporan pengurus setiap bulan berjalan, dan selalu melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT)," ujarnya.
Sehingga Ia berharap melalui pelatihan manajemen koperasi bagi pengelola koperasi yang digelar pada 19-21 Juni menjadi titik awal perubahan dan kemajuan koperasi di Papua Barat.
"Dari pelatihan tersebut, semoga ada transfer ilmu pengetahuan bagi pengelola agar lebih giat lagi menumbuhkan koperasi dan tentu untuk kesejahteraan anggotanya pula," ucap Enos Aronggear. (RED|TK).